Rimpang temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb), dikenal sebagai salah satu tanaman obat oleh sebagian masyarakat, akan tetapi masyarakat lebih mengenalnya sebagai tanaman dalam pengolahan jamu. Rimpang temulawak mengandung alkaloid, fenol, flavonoid, tritepennoid, glikosida dan saponin, oleh karena itu perlu adanya penelitian yang mendukung tentang potensi rimpang temulawak sebagai obat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan perawat dalam menangani pasien cedera kepala. Jenis penelitian kuantitatif.