Oleh: dr. Boy Sanjaya Tarigan
Dokter Nusantara Sehat Tim XV
Puskesmas Akle, Semau Selatan NTT
POS-KUPANG.COM - Kehamilan merupakan masa kritis dimana gizi ibu yang baik adalah faktor penting yang mempengaruhi kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil bukan hanya harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi untuk dirinya sendiri, melainkan juga untuk janin yang dikandung.
Kecukupan gizi ibu di masa kehamilan banyak disorot sebab berpengaruh sangat besar terhadap tumbuh-kembang janin. Masa kehamilan merupakan salah satu masa kritis tumbuh-kembang manusia yang singkat.
Khusus untuk ibu hamil, jika janin dalam kandungannya mengalami kekurangan gizi, maka anaknya kelak pada usia dewasa akan berisiko stunting dan menderita penyakit degeneratif (diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung, stroke).
Pada tahun 2022 presiden Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo pernah berkunjung ke salah satu desa di NTT dan pernah menyinggung tentang gizi dan stunting. Dimana angka stunting di daerah tersebut masih tinggi. Dalam catatan BKKBN Provinsi NTT, stunting tertinggi berada di Kabupaten TTS, TTU, Alor, Sumba Barat Daya dan Kabupaten Manggarai Barat. BKKBN Provinsi NTT menyebut prevelensi stunting di NTT masih 20 persen.
Menurut Kemenkes RI gizi kurang timbul apabila dalam jangka waktu lama asupan zat gizi sehari-hari kedalam tubuh lebih rendah dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan sehingga tidak mencukupi kebutuhan. Masalah Gizi Kurang masih banyak dijumpai pada ibu hamil.
Ada beberapa hal yang harus diketahui untuk asupan gizi ibu hamil yang ada di sekitar kita.
1. Karbohidrat yang berasal dari karbohidrat pati dan serat, seperti nasi, sereal, roti, pasta, jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
2. Protein yang dikonsumsi seperlimanya sebaiknya berasal dari protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, yogurt, dan selebihnya berasal dari protein nabati, seperti tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain-lain.
3. Lemak terdapat pada minyak kedelai, minyak jagung, minyak bunga matahari, minyak biji kapas, minyak ikan (ikan laut seperti lemuru, tuna, dan salmon), selain juga terdapat dalam sayuran berdaun hijau tua seperti bayam, brokoli, minyak kanola, biji labu kuning, dan minyak flaxseed
4. Vitamin dan mineral. Vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel serta jaringan janin, vitamin B seperti tiamin, riboflavin, dan niasin untuk membantu metabolisme energi, sedangkan vitamin B6 untuk membantu protein membentuk sel-sel baru, vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi yang berasal dari bahan makanan nabati, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Mineral berperan dalam berbagai tahap proses metabolisme dalam tubuh, termasuk pembentukan sel darah merah (besi), dalam pertumbuhan (yodium dan seng), serta pertumbuhan tulang dan gigi (kalsium)
5. Air disarankan untuk menambah asupan cairannya sebanyak 500 ml/hari dari kebutuhan orang dewasa umumnya minimal 2 liter/hari atau setara 8 gelas/hari. Kebutuhan pada ibu hamil lebih banyak lagi karena perlu memperhitungkan kebutuhan janin dan metabolisme yang lebih tinggi menjadi 10-13 gelas/hari.
6. Rutin kontrol kehamilan ke Puskesmas atau Faskes Primer. bertujuan untuk mendapatkan suplementasi ibu hamil dan penimbangan berat badan berkala.
Semoga kedepanya para ibu hamil lebih peduli terhadapt diri dan buah hatinya dengan rutin kontrol kehamilan. Salam Sehat. (*)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Nutrisi Ibu Hamil Dukung Perkembangan Janin, https://kupang.tribunnews.com/2023/01/25/nutrisi-ibu-hamil-dukung-perkembangan-janin.